Kehamilan sehat ditandai dengan perkembangan janin yang sesuai dengan usianya. Menurut Bidan Sela yaitu bidan sela, penting bagi ibu hamil untuk melakukan kontrol secara rutin untuk mengetahui kondisi kehamilannya. Apalagi pada saat usia kandungan baru menginjak trimester pertama, Bunda harus rajin pergi ke dokter atau bidan untuk memastikan kesehatan si jabang bayi.
Hal tersebut karena keguguran bisa terjadi pada siapa saja, dengan kondisi kehamilan yang berbeda-beda. Berikut ini jenis-jenis keguguran yang perlu Bunda ketahui.
- Abortus insipiens
Biasa disebut juga abortus spontan, yaitu keguguran yang tidak dapat dihindari karena terjadi secara tiba-tiba. Pada jenis keguguran ini, ibu hamil sudah mengalami pembukaan jalan lahir walaupun janin belum keluar dari kandungan.
Hal tersebut bisa dikarenakan penyakit infeksi, janin tidak berkembang, adanya trauma yang terjadi pada janin, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu memeriksakan kondisi kehamilan secara rutin.
- Abortus incomplete
Keguguran terjadi secara tidak lengkap. Pada jenis keguguran ini, jaringan janin keluar hanya sebagian saja. Biasanya dokter akan melakukan curetage untuk mengeluarkan sisa jaringan janin yang masih ada di dalam rahim. Ada banyak faktor yang bisa mengakibatkan terjadinya hal ini, salah satunya adalah gangguan pada pertumbuhan janin.
- Abortus complete
Abortus secara lengkap terjadi ketika semua jaringan janin sudah keluar dari dalam rahim. Biasanya keguguran jenis ini tidak memerlukan tindakan curetage lagi. Hal tersebut karena seluruh jaringan janin telah keluar tanpa meninggalkan sisa apapun.
Hal yang perlu diketahui ibu hamil adalah tidak semua pendarahan yang keluar dari vagina merupakan tanda-tanda keguguran. Pada masa awal kehamilan, pendarahan ringan normal terjadi dikarenakan proses penempelan janin ke dinding rahim. Peristiwa ini dinamakan pendarahan implantasi. Umumnya, seorang wanita belum menyadari bahwa dirinya hamil saat mengalami hal tersebut.
Apabila pendarahan terjadi secara terus menerus pada awal kehamilan, perlu dicurigai adanya ancaman keguguran. Usia janin di trimester pertama masih rentan mengalaminya, sehingga Bunda harus segera memeriksakan diri ke dokter. Semakin cepat ditangani penyebabnya, kehamilan masih bisa diselamatkan.